Selalu ada pasang surut dalam hidup, dan terkadang kita terpuruk dan merasa frustrasi, tidak berdaya, dan bingung. Pada saat seperti itu, bagaimana kita harus menyesuaikan mentalitas kita dan mendapatkan kembali arah dan motivasi kita? Berikut 8 cara efektif yang saya rangkum berdasarkan pengalaman dan pembelajaran saya sendiri, semoga dapat menginspirasi Anda.
- Mengurangi hubungan interpersonal. Saat berada di titik terendah, kita cenderung merasa stres dan cemas serta tidak ingin banyak berinteraksi dengan orang lain. Pada saat ini, kita dapat dengan tepat mengurangi beberapa hubungan interpersonal yang tidak perlu dan menunda membalas semua pesan, seperti membalas setiap setengah jam sekali, untuk mengurangi ketergantungan sosial orang lain terhadap kita. Pada saat yang sama, kita juga harus memblokir mereka yang mengonsumsi diri kita sendiri dan mencegah mereka terus menempati ingatan kita. Dengan cara ini, kita dapat menghemat energi dan fokus pada urusan kita sendiri.
- Gabungkan sumber informasi. Informasi merupakan faktor penting yang mempengaruhi suasana hati dan perilaku kita. Jika informasi yang kita terima adalah tentang gosip yang membosankan, perbandingan dan kecemasan, emosi negatif, konsumerisme, dll, maka kita akan merasa lebih tertekan dan bingung. Oleh karena itu, kita perlu memilah sumber informasi kita sendiri dan membuang sumber informasi yang tidak kondusif bagi pertumbuhan dan kebahagiaan kita. Pada saat yang sama, kita juga harus keluar atau memblokir berbagai grup, lingkaran pertemanan, aplikasi sosial, video pendek, artikel online, dll. untuk menjernihkan otak dan berpikir jernih.
- Kurangi konsumsi yang tidak perlu. Konsumsi merupakan suatu tindakan yang dapat memberikan kita kebahagiaan jangka pendek, namun juga merupakan suatu tindakan yang dapat mendatangkan masalah bagi kita. Ketika kita berada di titik terendah, kita mungkin tergoda untuk membeli sesuatu untuk menghibur diri kita sendiri, namun hal ini sering kali menyebabkan kita menghabiskan terlalu banyak uang, menambah tekanan finansial, dan bahkan berujung pada hutang. Oleh karena itu, kita perlu mengurangi konsumsi yang tidak perlu, menunda keputusan beberapa hari ketika memutuskan untuk membeli sesuatu, dan sebisa mungkin hanya membeli kebutuhan pokok. Pada saat yang sama, kita tidak boleh membandingkan diri kita dengan orang lain, dan menjauhi teman-teman dan V besar yang menanamkan dalam diri kita konsep perbandingan, konsumsi di muka, dan mencegah diri kita untuk bangkit kembali. Hal ini dapat mengurangi tekanan pada diri sendiri untuk mengonsumsi sehingga mengurangi beban emosional.
- Rapikan lingkungan. Lingkungan memiliki pengaruh penting terhadap keadaan psikologis kita. Jika kita tinggal di lingkungan yang berantakan dan kotor, kita akan merasa lebih tertekan dan mudah tersinggung. Oleh karena itu, kita perlu melakukan penyimpanan, pembersihan, dan penyapuan sederhana untuk memulihkan ketertiban lingkungan, sehingga pikiran secara bertahap dapat kembali stabil.
- Kembangkan hobi. Hobi adalah suatu kegiatan yang membuat kita rileks dan bahagia. Saat kita berada di titik terendah, kita membutuhkan hobi yang dapat mengalihkan perhatian, menghilangkan stres, dan meningkatkan minat. Misalnya melukis, menulis, fotografi, musik, olah raga, dan lain-lain. Hobi-hobi ini dapat membebaskan kita dari gesekan internal emosional dan memungkinkan kita menemukan potensi dan nilai diri kita.
- Minta bantuan orang lain. Ketika kita berada di titik terendah, kita mungkin merasa terisolasi dan takut atau tidak mau meminta bantuan orang lain. Namun sebenarnya, ini adalah anggapan yang salah. Terkadang, kita membutuhkan bantuan orang lain untuk menyelesaikan masalah dan mengatasi kesulitan dengan lebih baik. Misalnya, jika diperlukan tenaga ahli, kerja tim, dan pertukaran sumber daya, kita dapat menemukan cara untuk menemukan orang yang tepat untuk menyelesaikan tugas alih-alih menyerahkan semua tekanan pada diri kita sendiri. Tentunya ketika kita meminta bantuan orang lain, kita harus memperhatikan cara komunikasi yang benar dan imbalan yang pantas, serta jangan sampai orang lain merasa kita memanfaatkan atau menyusahkan mereka.
- Belajar menyenangkan diri sendiri. Kesenangan diri adalah kemampuan yang memungkinkan kita mengatur emosi dan meningkatkan rasa sejahtera. Saat kita berada pada titik terendah, kita perlu mempunyai cara untuk menenangkan diri. Misalnya jalan-jalan, jalan-jalan, membaca buku, berolahraga, berkomunikasi dengan orang bijak, melakukan segala hal yang disukai, dll. Cara-cara ini dapat membuat kita rileks dan memungkinkan kita melihat lebih banyak keindahan dan harapan.
- Berhenti dari hobi buruk. Hobi buruk adalah perilaku yang membuat kita melarikan diri dari kenyataan untuk sementara waktu dan memuaskan hasrat kita, namun juga merupakan perilaku yang dapat membawa kita ke dalam depresi yang lebih dalam. Misalnya perjudian, kesenangan, alkoholisme, dll. Perilaku tersebut dapat membuat kita kehilangan akal, merugikan tubuh, membuang-buang waktu dan uang, bahkan menimbulkan masalah hukum dan moral. Oleh karena itu, kita harus berhenti dari hobi buruk tersebut, menjauhi godaan tersebut, dan tetap terjaga serta sehat.
Di atas adalah berbagi 8 cara efektif untuk keluar dari keterpurukan hidup. Saya harap Anda dapat mengambil manfaat darinya dan menemukan arah serta motivasi hidup Anda sendiri!
Tautan ke artikel ini: https://m.psyctest.cn/article/01d86v5R/
Jika artikel asli dicetak ulang, harap sebutkan penulis dan sumbernya dalam bentuk tautan ini.