Pendahuluan: Beberapa orang selalu suka mengekspresikan dirinya di depan orang lain, tidak peduli metode apa yang mereka gunakan. Mereka mungkin menderita masalah psikologis yang disebut gangguan kepribadian histrionik. Masalah ini akan mempengaruhi kehidupan normal dan interaksi sosial mereka. Artikel ini akan memperkenalkan Anda pada definisi, manifestasi, dan pengobatan gangguan kepribadian histrionik.
Apa itu gangguan kepribadian histrionik?
Beberapa orang selalu suka mengekspresikan dirinya di depan orang lain, entah itu dengan ekspresi, perkataan, atau tindakan yang berlebihan, atau menggunakan alarmisme, sensasionalisme, atau menyakiti diri sendiri dan bunuh diri. Orang-orang ini mungkin menderita masalah psikologis yang disebut gangguan kepribadian histrionik.
Gangguan kepribadian histrionik juga dikenal dengan nama lain, seperti gangguan kepribadian histeris, gangguan kepribadian mencari perhatian, atau gangguan kepribadian kekanak-kanakan. Nama-nama tersebut mencerminkan ciri-ciri utama gangguan kepribadian ini: emosi yang berlebihan, perkataan dan perbuatan yang berlebihan, serta kepribadian yang belum dewasa.
Apa hubungan antara gangguan kepribadian histrionik dan histeria? Histeria adalah neurosis yang ditandai dengan gejala fisik yang tidak diketahui penyebabnya, seperti kebutaan, tidak dapat bersuara, atau kelumpuhan. Dulu, histeria dan gangguan kepribadian histrionik dianggap sebagai masalah yang sama, hanya saja dalam derajat yang berbeda. Namun kemudian, observasi klinis menemukan bahwa tidak semua pasien histeria memiliki ciri kepribadian histrionik, dan tidak semua pasien dengan kepribadian histrionik akan mengalami gejala histeris. Oleh karena itu, sebagian besar ahli kini cenderung membedakan antara gangguan kepribadian histrionik dan histeria.
Menurut laporan asing, prevalensi gangguan kepribadian histrionik di kalangan orang dewasa adalah sekitar 2,2%, dan wanita dua kali lebih mungkin mengalaminya dibandingkan pria. Terbentuknya gangguan kepribadian ini mungkin terkait dengan trauma masa kecil, lingkungan keluarga, latar belakang budaya dan faktor lainnya. Gangguan kepribadian histrionik biasanya mulai muncul pada masa remaja, jika tidak ditangani dan disesuaikan pada waktunya akan mempengaruhi kehidupan normal dan interaksi sosial seseorang. Namun, seiring bertambahnya usia, beberapa pasien secara bertahap akan menjadi lebih dewasa, dan gejalanya akan hilang setelah usia paruh baya.
Apa saja manifestasi khas dari gangguan kepribadian histrionik?
Jika Anda ingin mengetahui apakah Anda atau orang di sekitar Anda mengidap gangguan kepribadian histrionik, Anda dapat memperhatikan aspek-aspek berikut ini:
- Ekspresi Berlebihan: Mereka suka menggunakan ekspresi wajah atau bahasa tubuh yang berlebihan untuk mengekspresikan emosinya, seolah-olah sedang berakting. Mereka tidak terlalu memikirkan diri mereka sendiri atau orang lain, hanya sekedar efek saja.
- Sugestibilitas tinggi: Mereka mudah dipengaruhi atau dibujuk oleh orang lain dan tidak memiliki pendapat atau penilaian sendiri. Mereka juga suka menggunakan cara-cara yang menjurus atau menggoda untuk menarik orang lain agar tertarik pada mereka.
- Egois diri: Mereka selalu mengutamakan diri sendiri dan meminta orang lain untuk memenuhi kebutuhan atau keinginannya. Jika ditolak atau diabaikan, mereka mungkin menjadi marah atau tidak puas, dan bahkan mungkin membalas dendam atau menimbulkan masalah.
- Keinginan untuk Pujian dan Simpati: Mereka sering berharap untuk menerima pujian dan perhatian dari orang lain, dan membesar-besarkan pencapaian atau pengalaman mereka untuk menarik perhatian orang lain. Suasana hati mereka mudah berubah-ubah, dari senang ke sedih.
- Mencari sensasi: Mereka suka berpartisipasi dalam berbagai aktivitas sosial dan mengejar hal-hal baru dan menarik, apa pun konsekuensinya. Mereka juga rentan terhadap kecanduan alkohol, narkoba, atau seks untuk memuaskan hasratnya.
- Membutuhkan Perhatian: Mereka membutuhkan perhatian terus-menerus dari orang lain, jika tidak, mereka akan merasa bosan atau hampa. Untuk menarik perhatian, mereka tidak segan-segan melakukan hal-hal yang ekstrim atau keterlaluan, seperti sensasionalisme, alarmisme, menyakiti diri sendiri dan bunuh diri, dll. Mereka juga berlebihan dalam berpenampilan dan berperilaku untuk menarik perhatian orang lain.
- Respon Emosional yang Intens dan Dapat Berubah: Respons emosional mereka kuat namun juga mudah berubah. Mereka menilai baik atau buruk suatu hal hanya berdasarkan perasaannya saja, tanpa logika atau alasan. Sikap mereka terhadap orang lain juga sangat labil, kadang mendekat dan kadang menjauh.
- Ucapan berlebihan: Mereka suka melebih-lebihkan saat berbicara, bercampur dengan alur fantasi, tidak memiliki detail nyata yang spesifik, dan sulit diverifikasi. Mereka juga suka mengarang cerita atau kebohongan untuk menarik minat atau simpati orang lain.
Jika Anda memenuhi tiga atau lebih dari delapan aspek di atas, Anda mungkin didiagnosis menderita gangguan kepribadian histrionik.
Bagaimana cara mengobati dan menyesuaikan gangguan kepribadian histrionik?
Gangguan kepribadian histrionik merupakan masalah psikologis yang sulit diobati karena pasien sering kali tidak merasa mempunyai masalah atau tidak mau mengubah perilakunya. Namun, jika pasien dapat secara aktif mencari bantuan profesional dan bekerja sama dengan terapis untuk perawatan psikologis dan penyesuaian perilaku, kondisinya masih dapat diperbaiki. Berikut beberapa perawatan dan penyesuaian umum:
- Terapi Wawasan Kognitif: Metode ini membantu pasien menganalisis konflik dan kontradiksi batin mereka dengan membimbing pasien untuk meninjau pengalaman pertumbuhan mereka dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, memungkinkan pasien untuk memahami kembali dan mengeksplorasi diri mereka yang sebenarnya. Melalui metode ini, pasien secara bertahap dapat mengembangkan pemahaman dan pemahaman rasional terhadap dirinya, orang lain, dan lingkungannya, sehingga menjadikan kepribadiannya matang dan berkembang, serta secara bertahap menggantikan reaksi naif dan primitif dengan sikap matang dan konstruktif.
- Terapi Emosional yang Wajar: Metode ini untuk mendidik pasien tentang cara menangani emosi dan perilakunya dengan benar dan memilih respons yang lebih tepat ketika menghadapi situasi stres tertentu. Cara ini dapat membantu pasien mengurangi ledakan emosi yang tidak rasional dan perilaku kacau, serta meningkatkan kemampuan pasien dalam berkomunikasi dan bergaul dengan orang lain.
- Intervensi Krisis: Metode ini memberikan intervensi dan penyelamatan tepat waktu ketika pasien mengancam atau melakukan tindakan menyakiti diri sendiri atau bunuh diri untuk mencegah pasien menyebabkan cedera fisik atau psikologis yang serius. Pendekatan ini mengharuskan terapis untuk mengidentifikasi tanda-tanda bahaya pada pasien sedini mungkin dan membangun hubungan saling percaya dan kooperatif dengan pasien untuk membantu pasien menghilangkan emosi dan stresnya serta menemukan cara yang lebih sehat untuk mengatasinya.
Selain cara pengobatan di atas, pasien juga dapat menyesuaikan gangguan kepribadiannya melalui cara berikut:
- Meningkatkan pemahaman diri: Pasien harus menghadapi masalahnya sendiri dan memahami karakteristik kepribadian, reaksi emosional dan pola perilaku, serta dampaknya terhadap diri sendiri dan orang lain. Pasien dapat meningkatkan pemahaman mereka tentang diri mereka sendiri dengan membaca buku, artikel atau video yang relevan, atau mengikuti beberapa tes atau penilaian psikologi.
- Meningkatkan hubungan interpersonal: Pasien harus belajar bagaimana membangun hubungan yang stabil dan sehat dengan orang lain, menghargai perasaan dan kebutuhan orang lain, dan tidak memaksa orang lain untuk menuruti keinginan atau perhatiannya. Pasien dapat meningkatkan keterampilan interpersonal mereka dengan berpartisipasi dalam kegiatan seperti pelatihan keterampilan sosial, pengembangan keintiman, atau terapi kelompok.
- Kembangkan minat dan hobi: Pasien harus mencari sesuatu yang bermakna dan berharga untuk memperkaya hidupnya, dan tidak terlalu bergantung pada perhatian atau rangsangan orang lain. Pasien dapat memilih beberapa hobi yang sesuai berdasarkan minat dan keahliannya, seperti musik, melukis, olah raga, menulis, dan lain-lain, untuk meningkatkan rasa percaya diri dan kepuasannya.
- Pertahankan sikap positif: Pasien harus menjaga sikap positif dan optimis, dan tidak selalu menganggap dirinya terlalu penting atau terlalu tidak berdaya. Pasien dapat menggunakan beberapa metode psikologi positif, seperti mindfulness, relaksasi, meditasi, dll, untuk mengatur emosi dan pemikiran mereka serta mengurangi emosi dan pikiran negatif.
Gangguan kepribadian histrionik merupakan masalah psikologis yang dapat diobati dan disesuaikan. Selama pasien mau dan berusaha, karakteristik kepribadiannya dapat diubah dan menjalani kehidupan yang lebih bahagia dan seimbang.
Tes Psikologi Online Gratis
Uji kesan apa yang dimiliki teman-teman di sekitar Anda terhadap Anda?
Alamat tes: www.psyctest.cn/t/1MdZOEGb/
Tautan ke artikel ini: https://m.psyctest.cn/article/Aexwp3dQ/
Jika artikel asli dicetak ulang, harap sebutkan penulis dan sumbernya dalam bentuk tautan ini.