Tahun Baru Imlek adalah festival terpenting tahun ini bagi masyarakat Tionghoa. Bukan hanya hari merayakan tahun baru, tapi juga hari reuni, kurban, doa dan warisan. Namun seiring dengan perkembangan dan perubahan masyarakat, rasa menyambut tahun baru sepertinya semakin melemah, dan merayakan tahun baru semakin menjadi sebuah rutinitas. Ikatan kekeluargaan kita mulai terpecah dengan cepat, adat istiadat lama kita dengan cepat hilang dari sejarah, dan ikatan kekeluargaan serta persahabatan kita menjadi semakin lemah. Kenapa ini? Artikel ini akan menganalisis alasan yang mendasari perubahan sosial dari aspek-aspek berikut.
Kekayaan dan kenyamanan hidup materi
Makna penting Tahun Baru Imlek adalah untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan materi masyarakat. Di era kelangkaan materi, Tahun Baru Imlek adalah hari di mana Anda bisa makan makanan enak, memakai baju baru, menerima amplop merah, dan membeli barang baru. Namun, seiring dengan perkembangan perekonomian dan peningkatan tingkat konsumsi, kehidupan material kita menjadi sangat kaya dan nyaman. Kita bisa membeli segala jenis makanan, pakaian, produk elektronik, dll kapan saja dan dimana saja, dan kita tidak perlu lagi menunggu hingga Tahun Baru Imlek untuk menikmatinya. Stimulasi materi di tahun baru tak lagi begitu kuat dan menggiurkan.
Perkembangan dan pemasyarakatan transportasi dan komunikasi
Makna penting lainnya dari merayakan Tahun Baru adalah untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan emosional masyarakat. Di era transportasi yang tidak nyaman dan komunikasi yang belum berkembang, Tahun Baru Imlek adalah hari di mana Anda bisa bertemu kerabat dan teman jauh. Orang-orang akan mempersiapkan barang bawaannya terlebih dahulu, naik kereta api, mobil, dan pesawat, serta bergegas pulang ke kampung halaman untuk berkumpul kembali dengan kerabatnya. Orang-orang berpelukan, menyapa, mengobrol, dan berbagi kehidupan serta suasana hati mereka satu sama lain. Namun, seiring dengan perkembangan dan mempopulerkan transportasi dan komunikasi, kesadaran akan jarak telah sangat berkurang. Kita bisa melakukan panggilan telepon, mengirim pesan teks, dan video chat kapan saja dan dimana saja. Kita bisa mengetahui dinamika dan status kerabat dan teman kita melalui berbagai media sosial. Kita tidak perlu lagi menunggu hingga Tahun Baru untuk terhubung dan berkomunikasi. Pertukaran emosi selama Tahun Baru tidak lagi langka dan berharga.
Tekanan dan persaingan dalam pekerjaan dan kehidupan
Arti penting lainnya dari merayakan Tahun Baru adalah untuk memenuhi kebutuhan dan pencarian spiritual masyarakat. Di era ketika pekerjaan dan kehidupan relatif sederhana dan stabil, Tahun Baru Imlek adalah hari untuk relaksasi, hiburan, pembelajaran, dan warisan. Orang-orang akan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan Tahun Baru, seperti memasang bait Festival Musim Semi, menyalakan petasan, tarian naga dan barongsai, menonton drama, menebak teka-teki lentera, dll., untuk merasakan kuatnya suasana pesta dan warisan budaya. Masyarakat juga akan mengambil kesempatan ini untuk belajar dan meneruskan pengetahuan tradisional, keterampilan, nilai-nilai, dan lain-lain, untuk meningkatkan kepercayaan budaya dan rasa identitas mereka. Namun, seiring dengan semakin ketatnya tekanan dan persaingan dalam pekerjaan dan kehidupan, kehidupan rohani kita menjadi sangat kompleks dan bergejolak. Kita perlu menghadapi berbagai tantangan dan kesulitan, seperti memasuki pendidikan tinggi, mendapatkan pekerjaan, memulai usaha, membeli rumah, menikah, memiliki anak, merawat orang tua, dll. Kita perlu terus belajar dan beradaptasi dengan hal-hal baru. pengetahuan, teknologi, lingkungan, aturan, dll. Kita harus terus-menerus membandingkan dan bersaing dengan orang lain untuk menjaga kepentingan dan martabat kita sendiri. Kami tidak punya banyak waktu dan tenaga untuk berpartisipasi dan menikmati kegiatan tradisional tahunan tersebut, untuk mempelajari dan mewariskan budaya tradisional. Kepuasan spiritual saat Tahun Baru tidak lagi mudah dan penting.
Ringkaslah
Cita rasa Tahun Baru kita semakin melemah, dan merayakan Tahun Baru menjadi semakin seperti sebuah rutinitas, yang merupakan akibat yang tak terelakkan dari perubahan sosial. Ini adalah proses perubahan kebutuhan dan perbekalan material, emosional, dan spiritual, proses transformasi dari masyarakat agraris ke masyarakat modern, dan proses di mana roda sejarah terus bergulir. Kita tidak bisa menghentikan atau membalikkan proses ini, namun kita tidak perlu pesimis dan kecewa. Dalam proses ini, kita dapat menemukan posisi dan peran kita sendiri, nilai dan makna diri kita sendiri, serta kebahagiaan dan kebahagiaan kita sendiri. Dalam proses ini, kita dapat mempertahankan dan menciptakan beberapa cita rasa Tahun Baru yang sesuai dengan kita, dan kita dapat mempertahankan dan menciptakan beberapa cara merayakan Tahun Baru yang sesuai dengan kita. Dalam proses ini, kita dapat menghormati dan memahami pilihan dan sikap yang berbeda, serta menghormati dan memahami budaya dan tradisi yang berbeda. Dalam proses ini, kita dapat merasakan dan menghargai setiap momen Tahun Baru, setiap kerabat dan sahabat dengan hati dan cinta kita. Dalam proses ini, kita dapat menggunakan kebijaksanaan dan keberanian untuk menyambut dan menciptakan setiap peluang tahun baru dan setiap diri baru.
Tautan ke artikel ini: https://m.psyctest.cn/article/1MdZLw5b/
Jika artikel asli dicetak ulang, harap sebutkan penulis dan sumbernya dalam bentuk tautan ini.