‘Depresi tersenyum’ adalah salah satu jenis depresi dan kecenderungan depresi jenis baru yang sebagian besar terjadi pada pekerja kantoran perkotaan atau di industri jasa. Karena ‘kebutuhan akan pekerjaan’, ‘kebutuhan akan wajah’, ‘kebutuhan akan etika’, ‘kebutuhan akan martabat dan tanggung jawab’, mereka sering tersenyum di siang hari jauh di lubuk hati. Itu adalah perasaan yang nyata, tetapi sebuah beban, yang seiring waktu menjadi depresi emosional. ‘Kebiasaan ekspresi tersenyum’ tidak dapat menghilangkan stres, kekhawatiran, dan kesedihan yang disebabkan oleh pekerjaan dan kehidupan, tetapi hanya membiarkannya menumpuk depresi dan rasa sakit semakin dalam.
Meskipun pasien dengan ‘depresi tersenyum’ merasakan rasa sakit yang luar biasa, depresi, kesedihan dan kesedihan jauh di dalam hati mereka, mereka berperilaku seolah-olah tidak terjadi apa-apa. ‘Senyuman’ ini tidak datang dari perasaan yang sebenarnya jauh di dalam hati mereka. namun datang dari luar.
Sudah ada istilah medis untuk “depresi tersenyum”. Seringkali pasien dengan sengaja menyembunyikan emosinya dan memaksakan senyum demi menjaga citra baiknya di benak orang lain. Dan ketika tekanan yang mereka tanggung begitu besar sehingga mereka tidak dapat menahannya lagi, reaksi mereka akan sangat besar dan emosi mereka akan menjadi tidak seimbang. Mereka mungkin berubah dari orang yang sangat percaya diri menjadi orang yang sangat rendah diri, dan bahkan mungkin meragukan kemampuan mereka dalam segala aspek.
‘Depresi tersenyum’ kebanyakan terjadi di antara orang-orang sukses dengan status tinggi, pengetahuan tinggi, dan karir yang sukses.Ada lebih banyak laki-laki daripada perempuan.Mereka adalah pejabat tinggi di institusi, bos di perusahaan, atau personel teknis tingkat tinggi Orang-orang mendapat kesan di masyarakat bahwa mereka mampu melakukan apa saja, mereka tampak sangat kuat, dan kemampuan mereka tampaknya tidak perlu dipertanyakan lagi. Namun faktanya orang-orang ini, seperti halnya orang biasa, juga mengalami kebingungan, kesusahan, ketidakberdayaan, dan kesedihan, namun untuk menjaga ‘wajah’ mereka sebagai ‘mampu’ dan ‘kuat’, mereka enggan berbicara dengan orang lain. tentang emosi negatif ini. Ada akumulasi rasa sakit, depresi, kesedihan dan kesedihan yang terus-menerus jauh di dalam hati. Oleh karena itu, sebagian besar dari orang-orang ini terikat oleh konsep ‘wajah’ dan memainkan peran yang kuat dan kuat di permukaan untuk menanggung tekanan.
Gejala depresi tersenyum dapat mencakup aspek-aspek berikut:
-
Terlihat bahagia di luar: Orang dengan Depresi Tersenyum sering kali dengan sengaja menampilkan penampilan positif dan bahagia, meskipun di dalam hati mereka merasa tertekan dan sengsara.
-
Menutupi perasaan mereka yang sebenarnya: Mereka cenderung menyembunyikan emosi negatif mereka dan tidak mau berbagi rasa sakit dan masalah batin mereka dengan orang lain. Mereka mungkin memilih untuk tetap diam atau menghindari membicarakan emosi mereka.
-
Tuntutan diri yang tinggi dan perfeksionisme: Orang dengan depresi tersenyum sering kali memiliki harapan yang tinggi terhadap diri mereka sendiri dan mengejar kesempurnaan serta kesuksesan. Mereka mungkin memberikan perhatian berlebihan pada penampilan dan kinerja mereka untuk menutupi kegelisahan dan keraguan diri mereka.
-
Keterampilan sosial dan hubungan interpersonal yang baik: Mereka biasanya pandai berinteraksi dengan orang lain dan menunjukkan sifat positif, ramah, dan suka berteman. Mereka mungkin menjadi pusat kegiatan sosial, namun bukan berarti mereka tidak memiliki depresi dalam diri.
-
Menyembunyikan gejala dan perasaan sebenarnya: Orang dengan depresi tersenyum mungkin tidak secara aktif mengungkapkan gejala dan tekanan emosionalnya kepada orang lain.
-
Stres dan Kelelahan: Meski tampak energik di luar, penderita depresi tersenyum mungkin mengalami gejala seperti masalah tidur, kelelahan, kesulitan berkonsentrasi, dan ketidaknyamanan fisik.
Gejala-gejala ini mungkin tidak berlaku untuk semua orang dengan depresi tersenyum, dan pengalaman serta ekspresi setiap orang mungkin berbeda. Namun, jika Anda merasa Anda atau orang lain mungkin mengalami depresi tersenyum, penting untuk mencari bantuan dan dukungan profesional agar dapat menerima diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Berapa banyak orang yang menderita depresi senyum tanpa menyadarinya. Tes 1 menit untuk mengetahui apakah Anda mengalami depresi senyum? Perhatikan bahwa pengujian hanya dapat memberikan beberapa informasi awal untuk membantu Anda memahami situasi Anda dan menarik perhatian pada kesehatan mental Anda sebelum mencari bantuan profesional. Namun, hasil tes tersebut tidak bersifat diagnostik dan tidak dapat digunakan sebagai dasar untuk memastikan diagnosis. Oleh karena itu, informasi ini disediakan hanya untuk tujuan informasi dan bukan merupakan pengganti evaluasi medis profesional.