Apakah Anda seorang narsisis? Datang dan ujilah!
Sebuah mitos kuno
Di Yunani kuno, ada seorang pemuda cantik bernama Narcissus. Dia memiliki mata yang cerah, rambut hitam, dan wajah yang sempurna. Ke mana pun dia pergi, dia menimbulkan rasa iri dan kekaguman semua orang. Tapi dia meremehkan siapa pun dan hanya mencintai dirinya sendiri.
Suatu hari, dia sampai di sebuah danau yang jernih dan siap untuk minum air. Ketika dia melihat ke bawah dan melihat bayangannya di air, dia terkejut melihat betapa cantiknya orang itu! Ia langsung terpesona dengan pria tersebut dan lupa akan identitas dan tujuannya sendiri. Ia mencoba mencium pria itu, namun hanya menyentuh air dingin. Dia memanggil pria itu, tapi hanya mendengar gaungnya sendiri. Dia menolak meninggalkan danau dan tinggal bersama pria itu siang dan malam. Lambat laun dia menjadi semakin kurus, dan akhirnya meninggal di tepi danau. Belakangan, orang menggunakan namanya untuk menggambarkan orang yang terlalu narsistik, menyebutnya narsisme.
Apakah Anda seorang narsisis?
Narsisme adalah kelainan psikologis yang ditandai dengan rasa cinta berlebihan pada diri sendiri dan pengabaian serta penghinaan terhadap orang lain. Kepribadian narsistik dan kepribadian dramatis memiliki beberapa kesamaan. Misalnya sama-sama suka mengungkapkan emosi secara berlebihan dan terkadang sengaja merayu orang lain. Namun mereka juga sangat berbeda: orang dengan kepribadian dramatis adalah orang yang mudah bergaul dan antusias, sedangkan orang dengan kepribadian narsistik adalah orang yang pendiam dan menyendiri. Orang dengan kepribadian narsistik menganggap dirinya yang terbaik dan memiliki fantasi yang tidak realistis tentang kekuasaan dan cinta yang sempurna. Mereka menginginkan perhatian dan pujian dari orang lain dan sangat sensitif serta benci terhadap kritik apa pun. Orang tipe ini sulit menunjukkan kepedulian dan empati ketika berhadapan dengan orang lain.
Jika Anda ingin mengetahui apakah Anda menderita narsisme, jawablah sembilan pertanyaan berikut:
- Apakah Anda merasa marah, malu atau terhina ketika orang lain mengkritik Anda? (bahkan jika Anda tidak menunjukkannya ke wajah Anda)
- Apakah Anda sering menyombongkan kemampuan atau prestasi Anda dengan harapan orang lain akan mengagumi Anda?
- Apakah Anda suka memesan atau memanfaatkan orang lain untuk melayani atau memenuhi kebutuhan Anda?
- Apakah menurut Anda diri Anda istimewa atau unik dan hanya orang-orang mulia atau unggul tertentu yang dapat memahami Anda?
- Apakah Anda memiliki ekspektasi yang berlebihan atau tidak realistis terhadap kesuksesan, kekuasaan, kehormatan, kecantikan, atau cinta ideal?
- Apakah menurut Anda Anda harus menikmati perlakuan atau hak khusus?
- Apakah Anda mendambakan perhatian dan pujian yang terus-menerus dan berlebihan dari orang lain?
- Apakah Anda kurang peduli dan empati terhadap orang lain?
- Apakah Anda sering merasa iri terhadap orang lain atau menganggap orang lain iri terhadap Anda?
Jika Anda menjawab ya untuk lima atau lebih pertanyaan di atas, kemungkinan besar Anda menderita gangguan kepribadian narsistik.
Apa bahaya narsisme?
Narsisme adalah gangguan psikologis dan gangguan kepribadian. Ini bermanifestasi sebagai cinta yang berlebihan terhadap diri sendiri dan pengabaian serta penghinaan terhadap orang lain. Narsisme dapat menimbulkan banyak kerugian bagi penderitanya dan orang disekitarnya, seperti:
- Orang narsisis mungkin mengembangkan kepribadian antisosial dan tidak peduli dengan perasaan dan kepentingan orang lain, hanya peduli pada kebutuhan dan keinginannya sendiri.
- Orang dengan narsisme mungkin mengalami kesulitan dalam hubungan interpersonal, tidak mampu membangun keintiman dan kepercayaan sejati, serta mudah menimbulkan kebencian dan kebosanan pada orang lain.
- Orang dengan narsisme mungkin merasa marah atau malu atas kritik atau kemunduran apa pun dan tidak dapat melihat kesalahan dan kekurangannya secara objektif, sehingga menyebabkan perubahan suasana hati dan depresi.
- Orang narsisis mungkin memiliki fantasi yang tidak realistis tentang kesuksesan, kekuasaan, kecantikan, atau cinta ideal, namun mengabaikan kemampuan dan kondisi mereka yang sebenarnya, sehingga menyebabkan kekecewaan dan depresi.
- Orang dengan narsisme mungkin menyalahgunakan obat-obatan atau alkohol untuk menghilangkan perasaan tidak aman atau kesepian, sehingga membahayakan kesehatan fisik mereka.
- Orang dengan narsisme mungkin memiliki pikiran atau perilaku bunuh diri ketika mereka merasa tidak mampu mendapatkan persetujuan dari orang lain atau memenuhi harapan mereka sendiri.
Jika Anda merasa Anda atau seseorang yang dekat dengan Anda mungkin menderita narsisme, segera dapatkan konseling atau pengobatan psikologis profesional. Narsisme bisa diobati dan masih ada harapan jika Anda mau berubah.
Bagaimana cara menghilangkan narsisme?
Jika ternyata Anda memiliki kecenderungan narsistik, jangan putus asa atau menyalahkan diri sendiri. Gangguan kepribadian narsistik merupakan masalah psikologis yang bisa disembuhkan. Selama Anda mau berubah, masih ada harapan. Berikut beberapa cara untuk membantu Anda melepaskan diri dari narsisme:
1. Hentikan sikap mementingkan diri sendiri
Keegoisan adalah akar dari kepribadian narsistik dan tahap paling kekanak-kanakan dalam hidup. Orang yang egois ibarat bayi yang hanya peduli pada kebutuhan dan perasaannya sendiri serta tidak peduli pada pikiran dan perasaan orang lain. Orang-orang seperti itu tidak mampu beradaptasi dengan dunia orang dewasa dan tidak dapat menjalin hubungan intim yang nyata. Oleh karena itu, untuk menghilangkan narsisme, seseorang harus melepaskan sikap egois. Anda dapat membuat daftar hal-hal yang Anda dan orang lain tidak suka tentang Anda dan melihat berapa banyak di antaranya yang disebabkan oleh sikap Anda yang terlalu egois. Anda juga dapat menemukan seseorang yang Anda percayai yang dapat mengingatkan Anda ketika Anda bertindak egois dan membantu Anda memperbaikinya. Melalui upaya ini, Anda secara bertahap akan belajar melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain, bukan hanya memikirkan diri sendiri.
2. Belajar mencintai orang lain
Melepaskan sikap mementingkan diri sendiri saja tidak cukup, Anda juga perlu belajar mencintai orang lain. Hanya ketika Anda benar-benar menghargai keindahan dan nilai cinta, Anda akan memahami bahwa melepaskan sikap mementingkan diri sendiri adalah sejenis kebijaksanaan dan kebahagiaan. Karena cinta adalah sejenis interaksi dan komunikasi, bukan sejenis permintaan dan kepemilikan. Cinta adalah emosi yang dewasa dan tanpa pamrih, bukan emosi yang kekanak-kanakan dan egois. Cinta adalah kekuatan transendensi dan sublimasi, bukan kekuatan dilema dan tenggelam. Psikolog Fromm berkata dalam bukunya “The Art of Love”: “Alasan mengapa seorang anak mencintai adalah karena ia dicintai; alasan mengapa orang dewasa dicintai adalah karena ia mencintai; alasan mengapa seorang yang belum dewasa mencintai seseorang, karena ia membutuhkan orang itu; kedewasaan membutuhkan seseorang karena dia mencintai orang itu. “Oleh karena itu, untuk menghilangkan sifat narsisme, kamu harus belajar mencintai secara dewasa.
Tanda cinta yang paling sederhana dalam hidup adalah kepedulian terhadap sesama, terutama saat orang lain membutuhkan bantuan Anda. Kirimkan salam dan berkah kepada orang lain ketika mereka sakit, berikan bantuan dan dukungan kepada orang lain ketika mereka dalam kesulitan, dan sampaikan ucapan selamat dan semangat kepada orang lain ketika mereka berhasil. Selama Anda lebih memperhatikan perasaan dan kebutuhan orang lain dalam hidup Anda, alih-alih hanya memedulikan kepentingan dan keinginan Anda sendiri, Anda akan mendapati bahwa Anda menjadi lebih bahagia dan puas.
Tes Psikologi Online Gratis
Tes Online Inventarisasi Kepribadian Narsistik (NPI-16 versi pendek)
Alamat tes: www.psyctest.cn/t/PDGmPYdl/
Tautan ke artikel ini: https://m.psyctest.cn/article/0rdBLw5v/
Jika artikel asli dicetak ulang, harap sebutkan penulis dan sumbernya dalam bentuk tautan ini.