Kuesioner Kepribadian Eysenck (EPQ) disusun oleh profesor psikologi Inggris Eysenck dan istrinya, dan dikembangkan berdasarkan ‘Kuesioner Kepribadian Eysenck’ (EH). Ini dirumuskan pada akhir tahun 1940-an, pertama kali diterbitkan pada tahun 1952, dan secara resmi diberi nama pada tahun 1975. Ada dua format: kuesioner dewasa dan kuesioner anak-anak.
EPQ terdiri dari empat skala: P, E, N, dan L. Skala ini terutama menyelidiki tiga dimensi ekstroversi (E), neurotisme (N), dan psikotisme (P). Eysenck berpendapat bahwa kepribadian dapat dianalisis menjadi tiga dimensi, di antaranya faktor dimensi E berkaitan erat dengan intensitas eksitasi dan penghambatan sistem saraf pusat, dan faktor dimensi N erat kaitannya dengan ketidakstabilan saraf otonom. .
Kuesioner EPQ mencakup empat subskala: skala kecenderungan internal dan eksternal (E), skala emosionalitas (N), skala psikopati (P, juga dikenal sebagai psikotisme) dan skala validitas (L). Ada norma laki-laki dan perempuan. Skor skala P, E, dan N menurun seiring bertambahnya usia, sedangkan skor L meningkat. Skor P dan N pasien gangguan jiwa sama-sama tinggi, dan skor L sangat tinggi, menunjukkan reliabilitas dan validitas yang baik.
Versi revisi Tiongkok masih dibagi menjadi dua versi untuk anak-anak dan orang dewasa, namun jumlah item telah berubah dari 97 dan 107 pada versi asli menjadi masing-masing 88 dan 88. Dibandingkan dengan kuesioner kepribadian lain yang disusun menggunakan metode analisis faktor, kuesioner ini melibatkan lebih sedikit konsep, lebih mudah dikelola, dan memiliki reliabilitas dan validitas yang lebih baik. Ini adalah salah satu skala psikologis paling berpengaruh di dunia.
Hans J.Eysenck: Eysenck (1916-1997), seorang psikolog Inggris, terutama terlibat dalam penelitian tentang kepribadian, kecerdasan, genetika perilaku, dan teori perilaku. Dia menganjurkan untuk melihat psikologi dari sudut pandang ilmu pengetahuan alam dan memperlakukan manusia sebagai organisme biologis dan sosial. Dalam studi masalah kepribadian, Eysenck menggunakan analisis faktor untuk mengajukan teori tentang karakteristik tiga dimensi neurotisme, introversi-ekstroversi, dan psikotisme.
Eysenck percaya bahwa faktor genetik berkontribusi terhadap kecenderungan di ketiga dimensi. Orang normal juga memiliki neurotisme dan psikotisme, yang secara kolektif dapat disebut sebagai stabilitas emosional dan keras kepala, bukan neurosis dan penyakit mental. Namun, aktivitas saraf tingkat tinggi juga dapat berkembang secara patologis di bawah pengaruh faktor-faktor yang merugikan. Skala L menguji kecenderungan subjek untuk “menutup-nutupi” dan juga mengukur tingkat kenaifan sosial subjek.
Tes ini adalah EPQ versi dewasa dan cocok untuk orang dewasa berusia di atas 16 tahun. Singkatnya, tes ini mengevaluasi kecenderungan kepribadian seseorang dari tiga dimensi: introversi/ekstroversi, emosionalitas, dan psikotisme.
Ini mengevaluasi faktor kepribadian seseorang seperti introversi/ekstroversi, tingkat pengendalian diri, dan kemampuan beradaptasi terhadap lingkungan. Tiga dimensi kepribadian Eysenck tidak hanya dianalisis melalui banyak statistik matematika dan observasi perilaku, tetapi juga telah diperiksa dan dikonfirmasi oleh berbagai eksperimen psikologis di laboratorium. Ketiga dimensi tersebut banyak digunakan dalam bidang kedokteran, peradilan, pendidikan, dan bidang lainnya, dan cocok untuk bidang kepribadian Pengujian untuk kelompok usia SMP ke atas.
Ada 88 pertanyaan pada kuesioner ini. Silakan menjawab pertanyaan-pertanyaan ini secara bergantian. Jangan terlalu banyak berpikir saat menjawab pertanyaan. Pilihlah “ya” jika itu berlaku bagi Anda, jika tidak pilihlah “tidak”. Tidak ada pertanyaan yang benar atau salah tidak baik untukmu. Tolong jawab secepatnya. Jangan terlalu memikirkan setiap pertanyaan. Saat menjawab, jangan pikirkan bagaimana seharusnya, jawab saja seperti biasanya.
Catatan: Skor tes ini adalah skor asli Anda.