Apa itu kompleks penyelamat?
Pernahkah Anda memiliki pengalaman ini: ketika Anda melihat orang-orang di sekitar Anda menghadapi kesulitan atau penderitaan, mau tidak mau Anda ingin memberikan bantuan untuk membantu mereka memecahkan masalah mereka, bahkan dengan mengorbankan kepentingan dan kebahagiaan Anda sendiri? Jika ya, Anda mungkin menderita fenomena psikologis yang disebut ‘kompleks penyelamat’.
‘Kompleks penyelamat’ mengacu pada kecenderungan untuk terlalu peduli dan membantu orang lain, sering kali dalam hubungan intim, persahabatan, atau di tempat kerja. Orang dengan ‘kompleks penyelamat’ sering kali percaya bahwa mereka memiliki tanggung jawab dan kemampuan untuk mengubah kehidupan orang lain dan membebaskan mereka dari masalah atau kesakitan, dan bahkan merasa bahwa inilah makna dan nilai keberadaan mereka. Namun perilaku tersebut belum tentu menguntungkan diri sendiri atau orang lain, namun dapat menimbulkan dampak negatif berikut:
- Terlalu banyak bekerja: Jika Anda menyerahkan seluruh energi Anda kepada orang lain, apakah Anda masih punya waktu dan ruang untuk mengurus diri sendiri? Pengabaian jangka panjang terhadap kebutuhan dan perasaan diri sendiri dapat menyebabkan kerusakan pada kesehatan fisik dan mental, dan bahkan masalah psikologis seperti depresi dan kecemasan.
- Kerusakan hubungan: Apakah orang lain ingin dilihat sebagai seseorang yang perlu ‘diperbaiki’? Campur tangan yang berlebihan dalam kehidupan orang lain dapat menyebabkan kebencian dan perlawanan dari pihak lain, dan bahkan dapat menyebabkan kurangnya kepercayaan dan rasa hormat, yang menyebabkan memburuknya atau hancurnya hubungan.
- Kekecewaan: Ketika Anda merasa orang lain tidak berubah, tanggung jawab ada di tangan Anda. Mendasarkan kebahagiaan Anda pada perubahan orang lain dapat menjerumuskan Anda ke dalam penantian dan frustrasi tanpa akhir, dan menyebabkan hilangnya kepercayaan diri dan harga diri.
Mengapa ada plot penyelamat?
Jadi, mengapa beberapa orang memiliki “kompleks penyelamat”? Psikolog percaya bahwa ini mungkin ada hubungannya dengan pengalaman masa kecil. Beberapa orang mungkin tidak menerima perhatian dan dukungan yang cukup ketika tumbuh dewasa, atau mungkin pernah mengalami peristiwa traumatis seperti kekerasan dalam rumah tangga dan pelecehan. Pengalaman-pengalaman ini mungkin membuat mereka membentuk keyakinan yang salah: ‘Saya hanya bisa mendapatkan cinta dan pengakuan dengan membantu orang lain.’ Oleh karena itu, mereka akan terus mencari mereka yang membutuhkan dan berusaha mengubahnya untuk memenuhi kebutuhan emosional mereka.
Kasus kompleks penyelamat:
Misalnya dalam suatu hubungan, seorang wanita selalu ingin mengubah ketidaksempurnaan pacarnya di matanya, seperti bermain-main atau tidur, karena berpikir bahwa hal ini dapat membantunya menjalani kehidupan yang lebih baik. Namun pria tersebut merasa sangat kesusahan dan tertekan, yang akhirnya berujung pada putusnya hubungan.
Beberapa orang yang mengalami penindasan atau kurangnya perhatian di masa kanak-kanak mengembangkan keinginan untuk mendapatkan cinta dan pengakuan dengan menyelamatkan orang lain. Orang ini mungkin terus-menerus mencari orang yang membutuhkan dan mencoba mengubahnya untuk memenuhi kebutuhan emosionalnya.
Dalam kegiatan sosial, sebagian orang selalu ingin mengorbankan dirinya demi suatu cita-cita atau tujuan tertentu, atau bahkan melibatkan orang lain. Orang-orang seperti itu mungkin mengabaikan kepentingan dan perasaan mereka sendiri dan orang lain dan hanya fokus pada keyakinan dan misi mereka sendiri.
Bagaimana cara mengetahui apakah Anda memiliki kompleks penyelamat?
Jika Anda ingin mengetahui apakah Anda memiliki kompleks penyelamat, Anda dapat merujuk pada kriteria tes berikut:
- Apakah Anda sering tertarik pada orang yang mempunyai berbagai masalah atau kesulitan dan merasa bahwa Anda mempunyai tanggung jawab dan kemampuan untuk membantu mereka mengubah atau menyelesaikannya?
- Apakah Anda sering mengorbankan kepentingan dan kebahagiaan diri sendiri demi membantu orang lain, atau bahkan mengabaikan kebutuhan dan perasaan sendiri?
- Apakah Anda selalu ingin mempengaruhi kehidupan orang lain dengan cara yang Anda anggap benar, tanpa menghargai pilihan dan keinginan orang lain?
- Apakah Anda hanya merasa berharga dan berarti ketika Anda membantu orang lain, alih-alih mendapatkan pengakuan dan penerimaan dari dalam dan luar diri Anda?
- Apakah Anda merasa marah, kecewa, atau bersalah ketika orang lain menolak bantuan Anda, alih-alih memahami dan menghormati mereka?
Jika Anda menjawab ya pada pertanyaan di atas, maka Anda mungkin memiliki kompleks penyelamat. Kompleksitas ini mungkin menimbulkan konsekuensi negatif bagi diri Anda sendiri dan orang lain, seperti kelelahan, putusnya hubungan, kekecewaan, dll. Oleh karena itu, Anda harus belajar membantu orang lain dengan benar, dan Anda juga harus belajar membantu diri sendiri dengan benar.
Cara meningkatkan kompleks penyelamat Anda
Jika ternyata Anda memiliki kecenderungan ‘kompleks penyelamat’, Anda dapat mencoba metode berikut untuk memperbaikinya:
- Renungkan motivasi Anda sendiri: Apakah Anda ingin membantu orang lain karena empati dan kepedulian yang tulus? Ataukah Anda hanya ingin mengubah keadaan negatif orang lain agar diri Anda nyaman? Apakah Anda menghormati pilihan dan keinginan orang lain? Apakah menurut Anda orang lain mampu memecahkan masalah Anda untuk Anda?
- Tetapkan batasan: Anda tidak perlu mengorbankan diri sendiri untuk membantu orang lain. Anda dapat menolak beberapa permintaan yang di luar kemampuan Anda atau tidak masuk akal. Anda juga dapat mundur pada waktu yang tepat untuk memberi ruang pada diri sendiri dan orang lain. Pahami bahwa Anda bukanlah satu-satunya pendukung dalam kehidupan orang lain, dan Anda juga bukan satu-satunya sumber kebahagiaan mereka.
- Perhatikan diri sendiri: Anda perlu belajar menjaga kesehatan fisik dan mental serta menemukan hal-hal yang membuat Anda bahagia dan puas. Anda dapat mengembangkan beberapa hobi, menjalin pertemanan yang berpikiran sama, atau mencari konseling psikologis profesional. Anda harus menyadari bahwa nilai dan signifikansi Anda tidak bergantung pada bantuan Anda kepada orang lain, tetapi pada pengakuan dan penerimaan Anda terhadap diri sendiri.
Singkatnya, “kompleks penyelamat” adalah fenomena psikologis tidak sehat yang dapat merusak kebahagiaan diri sendiri dan orang lain. Kita harus belajar membantu orang lain dengan benar, dan kita juga harus belajar membantu diri kita sendiri dengan benar. Hanya dengan cara inilah kita dapat membangun hubungan yang lebih seimbang dan harmonis serta memiliki kehidupan yang lebih kaya dan lebih baik.
Tes Psikologi Gratis
Tes kecerdasan emosional yang dirancang oleh seorang dokter psikologi Harvard, berani mencobanya?
Tautan ke artikel ini: https://m.psyctest.cn/article/MV5g9kdw/
Jika artikel asli dicetak ulang, harap sebutkan penulis dan sumbernya dalam bentuk tautan ini.