Kuesioner Indeks Cinta Posesif dan Kontrol dirancang berdasarkan definisi posesif dalam psikologi, manifestasi perilaku, penyebab psikologis internal, dan batasan yang sehat dalam hubungan intim. Hal ini dirancang untuk menilai kecenderungan individu untuk mengontrol, rasa tidak aman, dan tingkat keinginan eksklusif terhadap pasangannya dalam hubungan romantis.
Dalam hubungan intim, apakah Anda sering merasa khawatir akan untung dan rugi, serta tidak bisa mentolerir teman lawan jenis di sekitar pasangan Anda? Pernahkah Anda menafsirkan rasa cemburu yang berlebihan dan berlebihan sebagai “semuanya karena aku mencintaimu”? Sikap posesif yang moderat adalah naluri sifat manusia, dan juga merupakan perwujudan manis dari cinta dan perhatian. Namun, ketika rasa posesif terlalu kuat dan mencapai tingkat patologis, hal itu akan berubah menjadi keinginan untuk mengontrol, menjadi ' pembunuh cinta ' yang emosional, dan bahkan dapat menyebabkan krisis hubungan.
Apakah cinta itu eksklusif atau mengikat?
Dalam beberapa tahun terakhir, terjadi perbincangan hangat mengenai peringkat kepribadian MBTI dalam hal posesif dalam cinta. Baik itu ENTJ (komandan) yang mengejar kendali penuh, ENFJ (protagonis) yang memainkan teater kecil di dalam hatinya, atau bahkan INFJ (pengacara) yang memiliki 'mental mysophobia', semuanya mencerminkan keinginan akan keamanan dan keinginan akan eksklusivitas pada tingkat yang berbeda-beda. Mereka yang sangat mencintai dan memiliki kontrol yang lebih kuat sering kali menganggap pasangannya sebagai ' sesuatu yang menjadi miliknya ', yang pada dasarnya adalah keinginan dan permintaan egois.
Mengungkap akar psikologis dari sikap posesif
Mengapa beberapa orang menunjukkan keinginan yang kuat untuk mengontrol? Penelitian psikologis menunjukkan bahwa sikap posesif yang berlebihan biasanya berasal dari rendahnya harga diri seseorang, kurangnya rasa aman, dan ketakutan yang kuat akan kehilangan. Ketidakamanan ini mungkin berasal dari pengaruh keluarga asal, seperti kurangnya cinta tanpa syarat di masa kanak-kanak, yang mengakibatkan keinginan mendesak untuk mendapatkan lebih banyak cinta dari pasangan untuk menutupi kekurangan tersebut.
Sikap posesif dan cinta adalah dua hal yang berbeda. Cinta adalah rasa hormat dan keinginan agar orang lain bahagia, sedangkan kepemilikan lebih seperti kekuasaan dan dominasi. Jika Anda sedang mengikuti tes posesif pacar, tes posesif suami, atau ingin menilai batasan diri sendiri dalam hubungan intim, kuisioner tes psikologi posesif cinta ini akan membantu Anda:
- Identifikasi perilaku eksplisit: Deteksi apakah Anda mengalami gangguan perilaku seperti melaporkan kapan saja, membatasi interaksi sosial, atau memeriksa ponsel Anda.
- Jelajahi emosi batin Anda: Pahami tingkat kecemburuan dan kekhawatiran Anda.
- Memperbaiki bias kognitif: Temukan apakah Anda salah mengartikan tuntutan yang kuat atau kata-kata yang kuat sebagai cinta.
PsycTest Quiz menyediakan berbagai tes psikologi online gratis. Untuk tes psikologi terkait cinta lainnya, silakan lihat: Tes Psikologi Cinta
Mulai pengujian
Kuesioner ini berisi 22 pertanyaan. Silakan pilih opsi yang paling sesuai dengan situasi Anda berdasarkan perasaan dan pola perilaku Anda yang sebenarnya dalam hubungan romantis. Klik tombol 'Mulai Tes' di bawah untuk mengikuti tes.
Harap jawab semua pertanyaan dengan jujur untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang kecenderungan mengontrol Anda atau pasangan dalam psikologi cinta, menemukan kunci untuk menyeimbangkan kontrol emosi dan kebebasan, menghindari penculikan cinta, dan bersama-sama membangun hubungan yang sehat berdasarkan kepercayaan dan rasa hormat.