Bukan rahasia lagi bahwa hidup dalam keadaan stres dapat menyebabkan masalah emosional yang serius dan bahkan berdampak buruk pada kesehatan fisik kita. Jadi mengapa begitu sulit bagi kita untuk mengambil tindakan untuk mengurangi stres dan memperbaiki kehidupan kita?
Para peneliti di Universitas Yale akhirnya punya jawabannya. Mereka menemukan bahwa stres mengurangi volume materi abu-abu di area otak yang bertanggung jawab untuk pengendalian diri.
Jadi, stres sebenarnya membuat Anda lebih sulit mengatasi stres di masa depan karena mengurangi kemampuan Anda untuk mengendalikan situasi, mengelola stres, dan mencegah segala sesuatunya menjadi tidak terkendali.
Ini adalah lingkaran setan.
Tapi jangan berkecil hati. Bukan tidak mungkin untuk mengurangi stres; jika Anda ingin mengubah dampaknya, Anda hanya perlu menjadikan manajemen stres sebagai prioritas utama. Semakin cepat Anda mulai mengelola stres secara efektif, semakin mudah mencegah stres yang tidak terduga berdampak buruk pada Anda di masa depan.
Untungnya, plastisitas otak memungkinkannya membentuk, mengubah, dan membangun kembali area yang rusak seiring Anda mengembangkan perilaku baru. Oleh karena itu, menggunakan teknik pengurangan stres yang sehat dapat melatih otak Anda untuk menangani stres dengan lebih efektif dan mengurangi kemungkinan efek buruk stres di masa depan.
Dalam hidup, banyak hal yang tidak kita duga. Seperti kata pepatah, ‘Kalau mau menyeberangi Sungai Kuning akan terhalang es, tapi kamu akan mendaki Pegunungan Taihang yang tertutup salju.’ berada dalam situasi sulit, dan tekanan akan datang kepada kita dari waktu ke waktu. Dalam hal ini Selanjutnya, jika kita ingin belajar menahan tekanan dan belajar menahan tekanan, kita harus memahami indeks stres kita terlebih dahulu.