Orang standar saya adalah seorang introvert yang tidak terlalu suka bersosialisasi dan lebih suka menyendiri dalam zona nyamannya. Namun, setiap Tahun Baru dan hari libur, banyak orang akan menghadapi situasi yang sangat tidak nyaman. Situasi ini mungkin normal bagi banyak orang, tetapi bagi banyak orang, ini hanyalah momen tergelap.
Hari ini, aku ingin berbagi denganmu momen tergelapku sebagai seorang manusia. Jika Anda juga orang i, atau Anda mempunyai teman orang i, maka Anda pasti akan beresonansi dengannya. Jika Anda adalah orang e, maka Anda juga dapat melihat betapa berbedanya dunia orang i.
1. Orang yang terpaksa menyapa kerabat asing
Orang i: Bu, saya tidak ingin menyapa saudara yang saya tidak begitu kenal. Ibu: Pergilah, atau aku akan menembak!
2. Ketika seseorang mengajak seseorang berkencan selama Festival Musim Semi
Aku orang sebenarnya hanya ingin beristirahat dengan tenang di rumah.
3. proses gradien sosial i-person
Biarkan saya keluar dan bersosialisasi selama sehari, seolah-olah mereka telah mengalami perubahan seumur hidup.
4. kekuatan sosial seseorang
2 orang: Terisi penuh, dapat berkomunikasi secara bebas dengan orang lain dan menikmati hubungan intim
3 orang: 75%, masih mampu menangani percakapan antara tiga orang, namun mulai merasakan tekanan
4 orang: 50%, telah mencapai batas interaksi sosial dan perlu terus-menerus mengalokasikan perhatian dan respons
5 orang: 25%, sama sekali tidak bisa konsentrasi dan hanya ingin kabur dari tempat kejadian
6 orang: 0%, pingsan total, kehilangan seluruh tenaga dan kesadaran
5. Ketika teman saya dan e sedang berbelanja dan bertemu dengan kenalannya tetapi saya tidak mengenalnya
Saya sedang berbelanja dengan teman saya e, dan tiba-tiba bertemu dengan seorang kenalan e. Orang e menyapa kenalan tersebut dengan hangat, tetapi orang tersebut tidak saya kenal, jadi dia hanya bisa berdiri hati-hati di samping orang e, tidak tahu harus berkata apa. , hanya menyisakan rasa malu dan ketidaknyamanan.
6. Apa yang orang pikirkan tentang “mengobrol dengan orang lain”
Di mata saya, ngobrol dengan orang lain ibarat melakukan olahraga yang sulit, yaitu plank support dengan intensitas tinggi, yang mengharuskan otot-otot seluruh tubuh menegang dan menahan tekanan yang sangat besar.
7. strategi sosial iren
Orang E sangat ingin ngobrol dengan orang lain dan mencari seseorang untuk diajak berkomunikasi, seperti burung lapar yang menunggu makanan. Sebaliknya, orang i sama sekali tidak mau bersosialisasi dengan orang lain, selama ia berpura-pura tidak melihat keberadaan orang e, ia bisa terhindar dari gangguan, seperti kucing malas yang tidur dengan mata tertutup.
8. Mengapa orang saya tidak suka bersosialisasi?
Mengapa saya orang tidak suka bersosialisasi? Karena tidak berbicara itu memalukan, dan juga memalukan untuk berbicara.
9. Ketika saya ingin mencoba sedikit interaksi sosial tetapi tidak ingin meninggalkan zona nyaman saya
Manifestasi umum:
Ngobrol online, tetapi hanya mengirim emotikon, tanpa kata-kata
Berkumpul secara offline, tapi hanya makan, tidak ada ngobrol
Sukai di media sosial, tetapi jangan berkomentar atau me-retweet
Dengarkan orang lain berbicara di telepon, tapi hadapi saja, jangan bicara
Kesimpulan
Faktanya, banyak e-people yang mungkin belum memahaminya dan menganggap hal tersebut adalah hal biasa dan bukan masalah besar. Namun, bagi saya, ini adalah tantangan yang sangat sulit yang membutuhkan banyak keberanian dan kesabaran. Oleh karena itu, saya berharap agar masyarakat bisa lebih pengertian dan toleran, serta tidak memaksa masyarakat untuk melakukan hal-hal yang tidak disukainya, dan tidak menertawakan masyarakat yang kurang pandai dalam bersosialisasi. Saya orang juga mempunyai kelebihannya masing-masing. Misalnya, mereka sering kali sangat kreatif, bijaksana, mendalam, dan pribadi. Orang aku dan dia sebenarnya bisa saling belajar, saling menghargai, dan tumbuh bersama. Saya berharap saya dan saya dapat menemukan kebahagiaan masing-masing, hidup harmonis dan mencapai kemajuan bersama.
Tautan ke artikel ini: https://m.psyctest.cn/article/Vm5bDzd6/
Jika artikel asli dicetak ulang, harap sebutkan penulis dan sumbernya dalam bentuk tautan ini.