Filosofi hidup lima bola, apakah Anda memainkannya dengan benar?

**Masing-masing dari kita adalah badut, bermain dengan lima bola ini dalam hidup kita: keluarga, pekerjaan, kesehatan, teman, dan jiwa. Di antara kelima bola tersebut, hanya bola kerja yang terbuat dari karet dan akan memantul kembali jika dihancurkan. Empat bola lainnya terbuat dari kaca dan tidak akan pernah pulih setelah dihancurkan. **

Kalimat ini terdengar sangat filosofis dan sangat realistis. Masing-masing dari kita melewati tahapan kehidupan yang berbeda, terus-menerus mencari keseimbangan antara kelima bola ini. Namun apakah kita benar-benar memahami nilai dan pentingnya setiap bola?

Pekerjaan adalah dasar kelangsungan hidup kita dan cara kita menyadari harga diri kita. Tanpa pekerjaan, tidak ada penghasilan, dan tanpa penghasilan, tidak ada rasa aman dalam hidup. Namun bekerja bukanlah keseluruhan hidup kita, itu hanyalah sarana, bukan tujuan. Pekerjaan dapat diganti, disesuaikan, dan dimulai kembali. Sama seperti Luo Yonghao, dari menjual kembali buku bekas hingga menjadi siaran langsung selebriti internet, meski telah mengalami banyak kemunduran dan kegagalan, ia juga menunjukkan kemampuan untuk terus berubah dan beradaptasi. Ia menjelaskan dengan caranya sendiri apa ‘hanya ada satu jenis kepahlawanan di dunia, yaitu tetap mencintainya setelah mengetahui kebenaran hidup’.

Keluarga adalah pelabuhan kehidupan kita dan penopang emosi kita. Dengan keluarga datanglah tanggung jawab, dengan cinta datanglah perhatian. Keluarga kita memberi kita perhatian dan dukungan yang paling tulus, dan mereka juga membutuhkan upaya dan dedikasi kita yang paling setia. Keluarga tidak mudah untuk dibangun, apalagi dipelihara. Sekali terjadi retakan atau pecah, hal itu akan membawa kita pada rasa sakit dan penyesalan yang mendalam. Sama seperti Wen Zhang dan Ma Yili, mereka pernah saling mencintai, namun bercerai karena selingkuh. Anak-anak mereka juga kehilangan keluarga utuh dan tidak dapat menikmati perawatan dan pendidikan dari kedua orang tuanya. Jadi kita harus menghargai keluarga yang kita miliki dan jangan biarkan penyesalan menjadi bayangan dalam hidup kita.

Kesehatan adalah modal hidup kita dan prasyarat kebahagiaan kita. Tidak ada vitalitas tanpa kesehatan, dan tidak ada kebahagiaan tanpa vitalitas. Kesehatan tidak hanya mencakup kesehatan fisik, tetapi juga kesehatan mental. Kita harus memperhatikan menjaga tubuh dan pikiran kita untuk menghindari kerja berlebihan dan stres. Jika tidak, seperti CEO Zhang Rui yang berusia 44 tahun, dia akan meninggal dunia sebelum waktunya di industri Internet. Meskipun dia sukses dalam karirnya, dia kehilangan nyawanya yang paling berharga. Oleh karena itu, kita harus mengatur pekerjaan dan kehidupan kita secara wajar dan menemukan cara untuk bersantai dan menyesuaikan diri dengan kita.

Teman adalah bumbu kehidupan kita dan mitra dalam pertumbuhan kita. Dengan adanya teman muncullah komunikasi dan berbagi, dengan komunikasi dan berbagi muncullah kesenangan dan inspirasi. Teman dapat memberi kita kegembiraan dan kehangatan, serta bantuan dan nasihat. Namun tidak semua teman tulus. Beberapa teman mungkin memanfaatkan kita atau bahkan mengkhianati kita. Sama seperti teman-teman yang meminjam uang dan tidak mengembalikannya, mereka mungkin bersikap baik kepada kita, tetapi jika menyangkut uang, mereka menjadi dingin dan licik. Oleh karena itu, kita harus hati-hati dalam memilih teman, dan jangan mudah percaya dan meminjamkan uang kepada orang asing.

Jiwa adalah kekuatan pendorong kehidupan kita dan inti kepribadian kita. Dengan jiwa, ada pengejaran dan cita-cita, dan dengan pengejaran dan cita-cita, ada arah dan makna. Jiwa bisa berupa keyakinan atau mimpi. Jiwa memungkinkan kita untuk berpegang pada prinsip dan nilai-nilai kita, dan juga memungkinkan kita untuk terus berinovasi dan membuat kemajuan. Namun jiwa juga mungkin tergoda dan tercemar. Beberapa orang mungkin melepaskan keyakinannya demi keuntungan, dan beberapa mungkin melepaskan impiannya demi kenyamanan. Sama seperti para pejabat korup itu, mereka mungkin adalah birokrat sarjana yang ambisius, namun di hadapan kekuasaan dan uang, mereka kehilangan jiwa. Oleh karena itu, kita harus berpegang teguh pada jiwa kita dan tidak membiarkan godaan dan gangguan dari luar mempengaruhi penilaian dan pilihan kita.

Hidup itu seperti panggung, kita semua adalah badut, memainkan lima bola di tangan kita. Kita harus memahami pentingnya dan karakteristik setiap bola, mengalokasikan waktu dan tenaga secara wajar, dan tidak menimbulkan akibat yang tidak dapat diperbaiki karena kesalahan sesaat. Hanya dengan cara inilah kita bisa menemukan keseimbangan dan kebahagiaan dalam hidup.

Tautan ke artikel ini: https://m.psyctest.cn/article/PDGmEPGl/

Jika artikel asli dicetak ulang, harap sebutkan penulis dan sumbernya dalam bentuk tautan ini.

saran terkait

💙 💚 💛 ❤️

Jika situs web ini bermanfaat bagi Anda dan teman-teman yang memenuhi syarat bersedia memberikan imbalan kepada Anda, Anda dapat mengklik tombol hadiah di bawah untuk mensponsori situs web ini. Dana penghargaan akan digunakan untuk pengeluaran tetap seperti server dan nama domain. Kami akan memperbarui penghargaan Anda secara berkala ke catatan penghargaan. Anda juga dapat membantu kami bertahan secara gratis dengan mengklik iklan di halaman web, sehingga kami dapat terus membuat lebih banyak konten berkualitas tinggi! Anda dipersilakan untuk berbagi dan merekomendasikan situs web ini kepada teman-teman Anda. Terima kasih atas kontribusi Anda pada situs web ini. Terima kasih semuanya!

Komentar