Postur duduk laki-laki umumnya tidak memiliki aturan yang harus diikuti dan cenderung sembarangan, sedangkan postur duduk perempuan kebanyakan “menyimpang” karena terlalu banyak kekhawatiran, yaitu gambaran diri yang tidak nyata.
Padahal, ketika kemunafikan seseorang menjadi kebiasaan dan pola yang tetap, maka bisa dikatakan ada sisi nyatanya.
Contoh sederhananya, jika seorang wanita merasa harus lebih tenang, maka dengan sendirinya ia akan menyesuaikan postur duduknya agar berada dalam kisaran tenang pada awalnya . Tidak diragukan lagi, gerakannya yang ’terdistorsi’ mencerminkan pikiran batinnya yang sebenarnya - Wen Jing. Bisakah Anda mengatakan ini tidak benar?
Jadi, mari kita lakukan tes kecil ini.