Sikap seksual: Ini adalah keadaan psikologis seseorang yang stabil yang terdiri dari tiga faktor: kognisi seksual, emosi seksual, dan kecenderungan perilaku seksual.
Konotasi kognisi seksual memiliki dua aspek sebagai berikut:
Pertama, pemahaman norma seksual (hukum seksual, moral seksual).
Kedua, pemahaman tentang pengetahuan seksual.
Di antara ketiga faktor sikap seksual di atas, kognisi seksual merupakan faktor yang paling penting, karena perilaku seksual manusia didahului oleh kognisi seksual. Kognisi seksual tidak hanya mencakup pengetahuan seksual, tetapi juga mencakup pengetahuan tentang norma-norma seksual, seperti hukum terkait seks dan etika seksual, yang merupakan prasyarat penting bagi manusia untuk membentuk sikap seksual yang benar.
Emosi seksual adalah pengalaman seseorang terhadap perilaku seksual, dan komponen emosi seksual adalah pengalaman emosional seseorang terhadap perilaku seksual, yaitu perasaan subjektif dari respon fisiologis seksual. Karena respons seksual merupakan proses fisiologis yang sangat kompleks, emosi seksual seseorang seringkali kaya warna dan sangat dalam, sehingga berdampak penting pada kecenderungan perilaku seksual. Oleh karena itu, kualitas komponen emosi seksual dapat menentukan kuat tidaknya sikap seksual tersebut .
Kecenderungan perilaku seksual adalah ekspektasi dan niat masyarakat terhadap perilaku seksual.
Kecenderungan perilaku seksual dalam sikap seksual merupakan harapan, tuntutan dan niat masyarakat terhadap perilaku seksual itu sendiri, melainkan mempunyai ciri situasional yang kuat dan mudah diganggu oleh faktor lingkungan dan faktor lainnya, serta dibatasi oleh suasana hati individu.
Selain itu, perbedaan individu dalam sikap seksual relatif terlihat jelas.
Cara seseorang membuka pakaian dapat mengungkapkan banyak hal tentang karakternya. Teori ini dapat digunakan untuk menguji sikap seksual Anda.