Di tempat kerja, kita semua berharap untuk berhasil mencapai tujuan kita, mendapatkan pengakuan dari atasan dan kolega kita, serta meningkatkan nilai dan status kita. Namun, terkadang kita menemui kesulitan dan kemunduran, bahkan terhalang oleh hal-hal kecil yang tampaknya tidak penting. Detail ini mungkin berupa perilaku atau sikap kita sendiri, atau bisa juga berupa komunikasi atau kerja sama kita dengan orang lain. Jika kita tidak menemukan dan memperbaiki masalah ini pada waktunya, hal ini dapat mempengaruhi perkembangan karir kita dan bahkan menjadi hambatan karir kita.
Jadi, apa saja kendala umum di tempat kerja? Sepuluh aspek berikut ini diharapkan dapat memberi Anda inspirasi dan peringatan.
1. Melebih-lebihkan diri sendiri
Percaya diri adalah suatu kebajikan, tapi terlalu percaya diri bisa berubah menjadi arogansi. Beberapa orang melebih-lebihkan peran mereka dalam kerja sama kelompok dan kemampuan mereka sendiri di tempat kerja. Jika perkiraan yang berlebihan ini terlalu besar, hal ini akan menyebabkan ekspektasi keuntungan yang tidak realistis dan keinginan untuk mendapatkan umpan balik positif yang berlebihan. Orang-orang seperti ini sering kali meninggalkan kesan arogan, egois, dan tidak kooperatif pada atasan dan koleganya, serta kehilangan banyak kesempatan untuk belajar dan maju.
2. Kurangnya kesadaran loop tertutup
Kesadaran loop tertutup berarti bahwa segala sesuatunya harus dilakukan dari awal hingga akhir, dan setiap tautan harus diselesaikan secara bertanggung jawab untuk memastikan bahwa hasil yang diharapkan pada akhirnya tercapai. Orang-orang yang kurang memiliki kesadaran loop tertutup, dalam istilah awam, menggali lubang tetapi tidak menguburnya, dan tidak memberikan hasil yang dapat diandalkan (atau melaporkan atau pamer tanpa hasil). Orang-orang seperti itu akan membuat atasan dan rekan kerja mereka merasa tidak nyaman, tidak percaya, dan tidak puas, serta akan menempatkan diri mereka dalam situasi yang pasif dan memalukan.
3. Permintaan instruksi yang tidak tepat
Meminta instruksi adalah metode komunikasi yang umum di tempat kerja. Hal ini dapat mengungkapkan rasa hormat dan kepercayaan kepada atasan serta menghindari risiko dan masalah yang tidak perlu. Namun, metode dan teknik juga harus diperhatikan ketika meminta instruksi. Orang-orang yang meminta instruksi secara tidak patut memiliki gejala-gejala berikut: mereka tidak meminta instruksi mengenai isu-isu penting dan membuat keputusan sendiri; mereka terus-menerus meminta instruksi tentang isu-isu yang harus jelas dalam lingkup bisnis mereka; pertanyaan pilihan atau benar-salah ketika meminta instruksi, tetapi menggunakan format tanya jawab. Orang-orang seperti itu akan menimbulkan perasaan tidak kompeten, tidak peduli, tidak bertanggung jawab, kurang berpendapat, dan tidak efisien pada atasannya.
4. Berkomunikasi pada frekuensi yang berbeda
Komunikasi adalah keterampilan penting di tempat kerja. Komunikasi dapat membantu kita menyampaikan informasi, memahami kebutuhan, memecahkan masalah, mengoordinasikan hubungan, dan banyak lagi. Namun, tidak semua orang mampu berkomunikasi secara efektif. Orang yang berkomunikasi dengan frekuensi berbeda mempunyai gejala sebagai berikut: sulit memahami maksud sebenarnya yang diungkapkan atasan, mudah salah paham dan berujung pada penyimpangan dalam pelaksanaan pelaporan permasalahan tidak dapat ringkas dan jelas, tanpa fokus dan kehilangan informasi; nada atau ekspresi bicara tidak tepat, mudah menimbulkan kesalahpahaman atau konflik. Orang-orang seperti itu akan membuat komunikasi menjadi sulit dan menyakitkan bagi atasan dan rekan kerja, serta akan mempengaruhi efisiensi dan kualitas kerja.
5. Gosip dan Keluhan
Bergosip dan mengeluh adalah salah satu hiburan paling umum di tempat kerja, dan hal itu dapat membantu kita menghilangkan stres, mencari simpati, meningkatkan keintiman, dan banyak lagi. Namun, bergosip dan mengeluh secara berlebihan juga bisa menimbulkan banyak dampak negatif. Orang yang bergosip dan mengeluh memiliki gejala-gejala berikut: menyalahkan atasan atau pemimpinnya di belakang dan menyebarkan gosip; tidak memiliki solusi positif terhadap segala macam ketidakpuasan terhadap pekerjaan atau perusahaan, hanya melontarkan berbagai komentar tentang rekan kerja atau pelanggan, Ada tidak ada dasar obyektif, hanya bias subyektif. Orang-orang seperti itu akan membuat atasan dan koleganya merasa tidak dihargai, tidak percaya, dan tidak kooperatif, serta akan memengaruhi citra dan reputasinya sendiri.
6. Jadilah unik
Maverick merupakan pribadi yang dapat menunjukkan gaya mandiri, percaya diri dan inovatif. Namun, dalam multi-organisasi, kecuali para ahli super, keistimewaan orang lain akan membuat pengelolaan organisasi menjadi lebih sulit. Mavericks memiliki manifestasi sebagai berikut: tidak mengikuti aturan atau prosedur, tidak mengikuti instruksi atau saran; tidak berkomunikasi atau berkolaborasi dengan orang lain, tidak berbagi informasi atau pengalaman; tidak menerima kritik atau masukan, tidak meningkatkan atau mengoptimalkan. Orang-orang seperti itu akan membuat atasan dan rekan kerja mereka merasa tidak aman, tidak nyaman, dan tidak seimbang, serta akan mempengaruhi kekompakan dan eksekusi tim.
7. Selalu biarkan atasan memadamkan api
Merupakan kebiasaan untuk selalu membiarkan atasan memadamkan api. Hal ini dapat menunjukkan mentalitas ketergantungan, meminta pertolongan, dan mencari perlindungan. Namun di tempat kerja, kebiasaan ini akan membuat atasan Anda merasa lelah dan juga menyebabkan Anda kehilangan banyak kesempatan untuk berkembang dan berkembang. Orang yang selalu meminta atasannya untuk memadamkan api mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: mudah terjadi kecelakaan, kesalahan atau konflik dengan orang lain dalam melakukan sesuatu, dan membutuhkan atasan untuk selalu memadamkan api; mudah menyerah atau mundur; ketika menghadapi kesulitan atau tantangan, dan mereka membutuhkan atasan untuk terus mendorong dan mendukung; mudah ragu atau menolak ketika dihadapkan pada peluang atau tugas, sehingga memerlukan dorongan terus-menerus dari atasan untuk pengaturannya; Orang-orang seperti itu akan membuat atasan dan rekan kerjanya merasa tidak berdaya, kecewa, dan bosan, serta akan mempengaruhi kepercayaan diri dan kemampuannya.
8. Mulut ceroboh
Mulut yang ceroboh adalah sejenis kelemahan. Bisa menunjukkan keinginan untuk berbicara, rasa ingin tahu, pamer, dll. Namun, di tempat kerja, kelemahan seperti ini akan membuat Anda mendapat banyak masalah, dan juga akan menyulitkan atasan Anda untuk menjaga citra departemen. Orang yang lalai dalam berbicara mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: tidak mampu menjaga rahasia sehingga menyebabkan beberapa masalah di departemen menjadi lebih besar dalam komunikasi; tidak dapat mengontrol perkataannya sehingga menyebabkan beberapa informasi di departemen terdistorsi transmisi; mereka tidak dapat menghindari topik, menyebabkan departemen. Beberapa strategi departemen akan terungkap dalam pengungkapan tersebut. Orang-orang seperti itu akan membuat atasan dan rekan kerja mereka merasa khawatir, gugup, dan kesal, serta akan mempengaruhi kepentingan dan reputasi departemen.
9. Emosional
Emosionalitas merupakan keadaan yang dapat mengekspresikan kepribadian yang sejati, sensitif, dan penuh gairah. Namun di tempat kerja, keadaan ini dapat membuat diri sendiri dan orang lain merasa tidak nyaman, dan juga dapat mempengaruhi efektivitas kerja. Orang yang emosional memiliki gejala-gejala berikut: mereka mudah terpengaruh oleh emosi di tempat kerja, sehingga menyebabkan keputusan yang impulsif atau salah; mereka rentan terhadap gejolak emosi di tempat kerja, yang menyebabkan perselisihan atau keterasingan dengan orang lain; pada diri sendiri atau orang lain. Orang-orang seperti itu akan membuat atasan dan rekan kerja mereka merasa tidak terkendali dan tidak dapat diprediksi, serta akan mempengaruhi stabilitas dan kualitas pekerjaan mereka.
10. Suka bicara kata-kata besar
Suka bicara besar merupakan suatu kebiasaan, dapat menunjukkan gaya percaya diri, humoris, dan menarik. Namun di tempat kerja, kebiasaan ini akan menyebabkan Anda kehilangan kredibilitas dan atasan Anda kehilangan kepercayaan. Orang yang suka bicara besar mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: membesar-besarkan kemampuan atau kontribusinya di tempat kerja, sehingga menyebabkan dirinya tidak mampu menepati janjinya atau memenuhi harapannya; atau tujuan di tempat kerja menyebabkan dipertanyakan atau ditolak. Orang-orang seperti itu akan membuat atasan dan rekan kerja mereka merasa tidak tulus, tidak dapat diandalkan, dan tidak profesional, serta akan mempengaruhi perkembangan dan peluang mereka sendiri.
Di atas adalah sepuluh hambatan utama dalam pengembangan karir. Jika ternyata Anda mengalami beberapa masalah di atas, jangan berkecil hati dan jangan lari. Anda dapat meningkatkan kinerja tempat kerja Anda dengan:
- Meningkatkan kesadaran diri, menilai kekuatan dan kelemahan Anda secara objektif, dan mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan;
- Tingkatkan umpan balik diri, periksa perilaku dan hasil Anda sendiri pada waktu yang tepat, dan temukan masalah dan penyebabnya sendiri;
- Meningkatkan pembelajaran mandiri, aktif mencari bimbingan dan nasehat dari atasan dan rekan kerja, serta mencari tahu metode dan pengalaman yang dapat dijadikan pembelajaran;
- Meningkatkan manajemen diri, secara proaktif merumuskan tujuan dan rencana yang masuk akal dan layak, serta menemukan tindakan dan langkah yang dapat Anda terapkan.
Tautan ke artikel ini: https://m.psyctest.cn/article/9V5WOn5r/
Jika artikel asli dicetak ulang, harap sebutkan penulis dan sumbernya dalam bentuk tautan ini.