Hidup terikat untuk menghadapi berbagai kesulitan, seperti pengangguran, masalah keuangan, masalah interpersonal, masalah kesehatan, masalah keluarga, peristiwa bencana, dll. Dilema ini dapat menyebabkan rasa sakit dan stres yang besar bagi orang, dan bahkan dapat menyebabkan masalah psikologis seperti depresi, insomnia, kecemasan, dan depresi.
Namun, kita juga dapat belajar lebih banyak dan tumbuh lebih banyak dari kesulitan. Dalam menghadapi kesulitan, kita dapat menghadapinya melalui sikap dan tindakan positif, seperti:
- Menerima kenyataan. Mengenali bahwa kesulitan menghadapi adalah keadaan normal, bukan kelainan. Saat menghadapi kesulitan, Anda harus terlebih dahulu mengakui keberadaannya dan tidak melawan atau melarikan diri.
- Minta bantuan. Jangan bertarung sendirian saat Anda mengalami kesulitan. Kita bisa mendapatkan bantuan dengan mencari keluarga, teman, konselor psikologis profesional, dukungan masyarakat, dan banyak lagi.
- Ubah pola pikir Anda. Kita dapat menyesuaikan pola pikir kita melalui pemikiran positif untuk mengatasi kesulitan dengan lebih baik. Misalnya, pertimbangkan dilema sebagai tantangan dan cobalah untuk menemukan peluang dan pertumbuhan darinya.
- Membuat rencana. Saat menghadapi kesulitan, kita dapat mengembangkan rencana yang layak untuk dihadapi dan menyelesaikan masalah.
- Kembangkan elastisitas. Ketahanan mengacu pada kemampuan untuk tetap mudah beradaptasi dan tangguh saat menghadapi kesulitan dan tantangan. Kita dapat mengatasi kesulitan dengan mengembangkan ketahanan pribadi, pengaturan diri, dan kemampuan beradaptasi.
Hidup pasti mengalami kesulitan. Apa yang akan Anda lakukan saat mengalami kesulitan? Apakah kekecewaan atau bergerak maju dengan berani? Bisakah Anda menghadapi kemunduran dan keluar dari kesulitan? Menyelesaikan tes psikologis ini akan memberi Anda pemahaman yang lebih dalam tentang diri Anda.
Tes ini memiliki 20 pertanyaan, dan dipilih sesuai dengan situasi aktual dan selesai dalam 10 menit.