Dalam proses investasi dan pengelolaan keuangan, banyak orang yang sering menghadapi kebingungan: Mengapa tidak bisa menghasilkan uang padahal sudah menguasai ilmu dasarnya? Mungkin ada alasan yang lebih dalam di balik masalah ini.
Rahasia Psikologi Investasi
Investasi tidak semata-mata mengandalkan pengambilan keputusan yang rasional, faktor psikologis memegang peranan penting di dalamnya. Karakteristik persepsi manusia seringkali berdampak negatif terhadap keputusan investasi sehingga berujung pada kegagalan investasi. Memahami hal ini sangat penting bagi siapa saja yang ingin meningkatkan hasil investasinya.
Konsep dasar keuangan perilaku
Kemunculan behavioral finance justru untuk mengisi kekurangan teori keuangan tradisional dalam pengambilan keputusan investasi sebenarnya. Teori pasar keuangan modern mengasumsikan bahwa masyarakat rasional dan pasar efisien. Namun pada kenyataannya, keputusan investor seringkali dipengaruhi oleh emosi dan psikologi. Berikut beberapa konsep penting dalam behavioral finance:
-
Identifikasi Efek
Ketika dihadapkan pada keuntungan yang pasti, kebanyakan orang cenderung memilih opsi yang stabil. Misalnya, pilihlah untuk mendapatkan $100 tanpa risiko daripada mengambil risiko kemungkinan mendapatkan $200, bahkan jika $200 tersebut memiliki ekspektasi keuntungan yang lebih tinggi. -
Keengganan Kerugian
Orang bereaksi lebih kuat ketika dihadapkan pada kehilangan. Misalnya, jika Anda kehilangan 100 yuan, penderitaan Anda akan lebih besar daripada kebahagiaan saat Anda mendapat untung 100 yuan. Oleh karena itu, banyak investor yang memilih untuk tetap memegang saham setelah merugi dan tidak ingin memotong keuntungannya karena membayangkan pasar akan rebound. -
Menggembala
Investor sering kali membeli atau menjual secara membabi buta berdasarkan keputusan orang lain dan bukan berdasarkan analisis rasional mereka sendiri. Fenomena ini menyebabkan banyaknya perilaku irasional di pasar. -
Ketergantungan referensi
Perasaan investor mengenai untung dan rugi seringkali bersifat relatif, tidak absolut. Anda mungkin merasa tidak puas meskipun Anda mendapat untung ketika orang lain menghasilkan lebih banyak. Keadaan psikologis ini dapat dengan mudah menimbulkan kesalahan dalam pengambilan keputusan investasi.
Alasan psikologis kegagalan investasi
Memahami teori keuangan perilaku dapat membantu kita mengidentifikasi dengan lebih baik alasan psikologis kegagalan investasi:
-
Tidak mau memotong daging
Ketika pasar sedang buruk, banyak investor lebih memilih menahan saham yang merugi dengan harapan saham tersebut akan pulih di masa depan. Mentalitas ini mencerminkan efek dari keengganan untuk kehilangan. -
Mengejar keuntungan jangka pendek
Ketika pasar berkinerja baik, banyak investor memilih untuk menjual di tengah fluktuasi kecil dan kehilangan peluang keuntungan yang lebih besar. Fenomena ini merupakan kombinasi dari efek deterministik dan ketergantungan referensi. -
Sering bertukar saham
Ketika pasar berubah, jika Anda melihat bahwa hasil investasi teman Anda lebih tinggi daripada milik Anda, Anda akan sering mengikuti tren secara membabi buta dan menukar saham, sehingga mengakibatkan kerugian yang lebih besar.
Kunci menjadi investor yang rasional
Dalam perjalanan investasi, kesuksesan seringkali bergantung pada kualitas psikologis investor. Untuk menjadi investor yang rasional, Anda perlu memiliki poin-poin berikut:
-
Kuasai ilmu manajemen keuangan
Memahami prinsip dasar investasi dan aturan pasar, dan merumuskan rencana investasi yang masuk akal. -
Manajemen Emosional
Belajarlah mengendalikan emosi dan jangan biarkan faktor psikologis memengaruhi pengambilan keputusan Anda. Investor harus tetap tenang dan menghindari pengambilan keputusan impulsif di tengah fluktuasi pasar. -
Temukan peluang yang tepat
Ketika pasar berkinerja buruk, tunggulah dengan sabar peluang investasi yang sesuai. Pada saat yang sama, perhatikan perubahan pasar global dan cari peluang investasi potensial.
Ringkaslah
Investasi adalah permainan psikologi dan rasionalitas. Melalui pemahaman tentang behavioral finance, investor dapat lebih mengontrol emosinya dan mengambil keputusan yang lebih rasional sehingga meningkatkan hasil investasi. Investasi tidak hanya mengandalkan keberuntungan saja, namun memerlukan perpaduan antara kebijaksanaan dan kesabaran. Saya berharap setiap investor dapat menemukan strategi keuntungan yang cocok untuknya di pasar dan mencapai pertumbuhan kekayaan yang stabil.
Tautan ke artikel ini: https://m.psyctest.cn/article/JBx2oyd9/
Jika artikel asli dicetak ulang, harap sebutkan penulis dan sumbernya dalam bentuk tautan ini.